Apa itu dividend yield – Investor berpotensi memperoleh keuntungan yang signifikan karena perkembangan pasar saham dan dunia investasi.
Dalam dunia investasi saham, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu dividend yield, oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan faktor ini saat memilih saham mana yang akan diinvestasikan.
Dalam bentuk dividen, dividend yield berfungsi sebagai indikator potensi pengembalian investasi dan juga memberikan gambaran kinerja perusahaan.
Berikut kami akan mengungkapkan semua detail menarik tentang menghitung hasil dividen, memahami nilainya, memahami apa itu dividen yelp, dan melacak fluktuasinya dari waktu ke waktu. Tertarik? Yuk baca dibawah ini.
Apa itu Dividend Yield?
Hasil dividen adalah tingkat keuntungan yang ditawarkan perusahaan kepada investor. Rasio yang mengukur hasil dividen biasanya dinyatakan dalam persentase, sehingga memudahkan investor untuk melihat berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh setiap modal yang diinvestasikan.
Hasil dividen menunjukkan berapa banyak penerbit membayar dividen ke harga sahamnya selama setahun. Hasil dividen akan memudahkan pemegang saham untuk memahami pengembalian per rupee yang diinvestasikan dan diterima.
Contoh: dividend yield 4% berarti investor dapat menerima 4% dari total investasi per tahun, dengan asumsi besaran dividen tetap sama dan akan tetap dibayarkan di masa mendatang.
Tentu saja, nilai dividen dapat bervariasi tergantung pada kinerja laba perusahaan dan seberapa besar laba tersebut ingin Anda bagikan sebagai dividen.
Seringkali, perusahaan baru dan berkembang membayar hasil dividen yang lebih rendah daripada perusahaan mapan di industri yang sama. Perusahaan lama yang sudah matang dan tidak lagi tumbuh dengan cepat seringkali membayar hasil dividen yang lebih tinggi.
Baca juga: Pentingnya cara menghitung dividen saham
Bagaimana Cara Menghitung Dividend Yield pada Dunia Saham?
Untuk menentukan dividend yield yang diterima, Anda perlu menghitungnya dengan menggunakan dividend dibagi dengan rumus harga saham.
Informasi dividend yield itu sendiri umumnya diperoleh melalui laporan keuangan tahunan perusahaan yang terakhir. Untuk menghindari kebingungan, Anda dapat mempelajari rumus berikut dan cara menghitung hasil dividen:
1. Rumus Dividend Yield
Salah satu pilihan untuk menentukan dividend yield adalah dengan menggunakan persamaan tertentu. Ada berbagai metode untuk menghitung metrik keuangan ini, berikut adalah salah satunya.
- Dividend Yield = Dividen per saham Harga per saham
Dalam rumus ini, dividen per saham adalah jumlah dividen yang dibagikan perusahaan kepada setiap pemegang saham, dan harga saham adalah harga pasar saham saat ini.
Misalnya, jika suatu perusahaan membayar dividen sebesar Rp 500 per saham dan harga saham saat ini adalah Rp 10.000, maka tingkat dividennya adalah 5%.
Alih-alih menggunakan rumus di atas, ada cara mudah untuk menghitung hasil dividen dengan membagi jumlah dividen per saham dengan harga saham dan mengalikannya dengan 100%.
Misalnya, jika dividen per saham adalah Rp500 dan harga sahamnya adalah Rp10.000, hasil dividennya adalah:
- Dividend Yield = 50010.000 x 100%
- Dividend Yield = 5%.
Seperti yang bisa dilihat, kedua rumus tersebut masih menghasilkan nilai yang sama. Nah, untuk menghitung dividend yield, Anda bisa menggunakan salah satunya.
Baca juga: Tips cari investor untuk mengembangkan bisnis
2. Menghitung Dividend Yield pada Saham yang Belum Membayar Dividen
Hasil dividen tidak dapat dihitung untuk perusahaan yang belum pernah membayar dividen sebelumnya atau belum membayar dividen dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, investor dapat menggunakan rasio pembayaran untuk memperkirakan hasil dividen. Rasio pembayaran itu sendiri adalah rasio antara laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen dan laba bersih akhir.
Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki laba bersih Rp1 miliar dan membayar dividen Rp250 juta, rasio pembayarannya adalah 25%.
Jika investor mengharapkan rasio pembayaran tetap sama di masa depan, hasil dividen dapat dihitung dengan mengalikan rasio pembayaran dengan laba bersih perusahaan.
3. Menghitung Dividend Yield pada Saham yang Membayar Dividen Tidak Tetap
Ada beberapa perusahaan yang membayarkan dividen dengan jumlah yang bervariasi setiap tahunnya. Dalam hal ini, investor dapat menggunakan rata-rata dividen yang dibayarkan dalam beberapa tahun terakhir untuk menghitung dividend yield.
Misalnya, jika sebuah perusahaan membayar $500 dalam bentuk dividen di tahun pertama, $750 di tahun kedua, dan $1.000 di tahun ketiga, rata-rata dividennya adalah:
- Dividend Yield Tidak Tetap = 500 + 750 + 1.0003
- Dividend Yield Tidak Tetap = Rp750
Jika harga saham saat itu adalah Rp 10.000, maka hasil dividennya adalah:
= 75 / 10.000 x 100% = 7,5%.
Apa Kelebihan dari Dividend Yield?
Manfaat dividend yield bagi suatu perusahaan adalah investor atau pemegang saham menginvestasikan kembali dividen yang mereka terima dari perusahaan untuk membeli saham di perusahaan tersebut.
Mudah-mudahan, jika perusahaan terus tumbuh, mereka akan mendapatkan lebih banyak dividen di masa depan.
Misalnya, seorang investor membeli saham A senilai Rp10 juta dengan harga saham Rp1.000 dengan tingkat dividen 4%. Investor memiliki 10.000 saham dan semua dividen adalah Rp 200 per saham.
= 10.000 saham x Rp 200 = Rp 2.000.000
Dengan menggunakan dividen Rp 2 juta, investor akan membeli 2.000 saham A tambahan dengan harga penyesuaian Rp 900. Reinvestasi mereka akan menghasilkan akuisisi 2.222 saham.
Tahun depan, investor akan memiliki 12.222 saham (10.000 + 2.222 saham), senilai Rp 12.222.000 (12.222 x Rp 1.000). Misalnya, jika nanti perusahaan membagikan dividen sebesar Rp 210 per saham, berarti Anda akan menerima lebih banyak dividen dari tahun sebelumnya.
= 12.222 saham x Rp 210 = Rp 2.566.620.
Apa Kekurangan dari Dividend Yield?
Hasil dividen yang tinggi memang menarik, tetapi bisa mengorbankan potensi pertumbuhan perusahaan.
Setiap dolar dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham sama dengan satu dolar yang belum diinvestasikan kembali perusahaan untuk tumbuh dan menghasilkan lebih banyak keuntungan modal.
Padahal, investor atau pemegang saham berpotensi memperoleh return lebih tinggi jika harga saham perusahaan naik tanpa membayar dividen. Dengan kata lain, perusahaan menyimpan laba dan tidak membagikan dividen, tetapi menggunakannya untuk pertumbuhan perusahaan.
Dengan demikian, investor tidak boleh melihat saham hanya berdasarkan hasil dividen mereka. Data dividen mungkin informasi lama atau salah. Itu karena banyak perusahaan memiliki dividend yield yang tinggi karena harga sahamnya jatuh.
Baca juga: Pentingnya memahami dividen saham
Berapa Dividen Yield Yang Baik?
Pada dasarnya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai apa itu dividend yield yang baik, karena tergantung pada tujuan dan preferensi investasi masing-masing investor.
Namun secara umum dividend yield yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dan stabil serta memiliki kebijakan dividen yang baik.
Namun, investor juga perlu berhati-hati, karena hasil dividen yang terlalu tinggi dapat berarti risiko yang lebih tinggi.
Misalnya, jika sebuah perusahaan membayar dividen yang tinggi tetapi kurang menguntungkan, mereka mungkin harus memotong dividennya atau bahkan berhenti membayarnya di masa mendatang.
Oleh karena itu, investor harus melakukan analisis fundamental yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham yang menghasilkan dividen tinggi.
Daftar Saham dengan Dividend Yield Tertinggi
Ingin berinvestasi saham dan mendapatkan dividen yang besar? Lihat daftar saham dengan dividend yield tertinggi di Indeks Saham IDX High Dividend 20.
IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membayarkan dividen tunai dan memiliki dividend yield yang tinggi selama tiga tahun terakhir.
BEI Dividen Tinggi 20 Penduduk Daftar Saham dengan Hasil Dividen Tertinggi:
No | Kode Emiten | Nama Emiten |
1 | ADMF | PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk |
2 | ADRO | PT Adaro Energy Tbk |
3 | ANTM | PT Aneka Tambang Tbk |
4 | ASII | PT Astra International Tbk |
5 | BBCA | PT Bank Central Asia Tbk |
6 | BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk |
7 | BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk |
8 | BMRI | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk |
9 | CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk |
10 | HEXA | PT Hexindo Adiperkasa Tbk |
11 | HMSP | PT H.M Sampoerna Tbk |
12 | INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk |
13 | ITMG | PT Indo Tambangraya Megah Tbk |
14 | KLBF | PT Kalbe Farma Tbk |
15 | MPMX | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk |
16 | PTBA | PT Bukit Asam Tbk |
17 | TLKM | PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk |
18 | TOWR | PT Sarana Menara Nusantara Tbk |
19 | UNTR | PT United Tractors Tbk |
20 | UNVR | PT Unilever Indonesia Tbk |
Apakah Dividen Yield Bisa Berubah?
Seiring berjalannya waktu, dividend yield dapat berubah berdasarkan berbagai faktor, seperti perubahan kebijakan dividen perusahaan, perubahan kinerja keuangan perusahaan, dan perubahan harga saham.
Jika perusahaan memutuskan untuk menaikkan dividen atau harga saham naik, dividend yield juga akan meningkat.
Namun, perubahan hasil dividen tidak selalu menunjukkan perubahan positif atau negatif.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memotong dividennya untuk menjaga likuiditas atau menginvestasikan uangnya pada proyek yang lebih menguntungkan.
Jadi meskipun hasil dividen turun, itu bisa dilihat sebagai langkah yang baik dalam jangka panjang.
Dalam kasus seperti itu, investor perlu melakukan analisis yang cermat untuk memahami alasan dibalik perubahan hasil dividen dan dampak jangka panjang terhadap kinerja saham dan nilai investasi.
Sebagai seorang investor, penting untuk memahami sepenuhnya hasil dividen dan mempertimbangkan informasi ini untuk membuat keputusan investasi.
Pada dasarnya mengetahui dividend yield merupakan bagian penting saat berinvestasi khususnya di pasar saham agar investor dapat memilih saham yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan.
Hasil dividen merupakan faktor penting dalam mengevaluasi saham dan menentukan apakah suatu saham layak untuk diinvestasikan.
Namun tentunya untuk mencapai profit yang maksimal dalam berinvestasi dan trading, Anda juga perlu memperhatikan hal lain, seperti kondisi perusahaan, fluktuasi, broker terpercaya.
Pasalnya, maraknya aktivitas trading saat ini telah meningkatkan jumlah broker penipu yang mungkin membuat Anda merugi lebih banyak.
Demikianlah pembahasan kali ini tentang apa itu dividend yield beserta cara menghitungnya yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber terpercaya. Untuk lebih banyak memahami tentang dunia investasi saham, yuk ikuti artikel lainnya di situs kami.