Contoh Energi Alternatif – Tahukah apa yang dimaksud dengan energi alternatif itu? Energi alternatif merupakan sumber energi yang kerap digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam.
Lalu mengapa bahan bakar fosil harus digantikan? Hal ini karena bahan bakar fosil adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga jumlah dan ketersediaannya dapat habis.
Oleh karenanya, kita harus menghemat energi-energi yang tidak dapat diperbarui ini, misalnya pada energi listrik yang berasal dari salah satu sumber energi batu bara. Jumlah batu bara di bumi ini terbatas sehingga harus dihemat dalam penggunaannya. Jika tidak dapat menghemat energi listrik, maka kian banyak juga energi batu bara yang akhirnya digunakan.
Oleh karena itu, para ahli kemudian mulai menggunakan energi alternatif dalam menggantikan energi yang kian sedikit jumlah dan ketersediaannya. Seperti apa contoh penggunaan alternatif dan manfaatnya bagi kehidupan? Yuk, ketahui lebih lengkapnya dengan membaca ulasan ini sampai habis.
Pengertian Energi Alternatif
Pada dasarnya energi alternatif ini sangat berperan dalam keberlangsungan manusia dan bumi. Dengan penggunaan energi alternatif dengan maksimal, maka kondisi bumi kita saat ini bisa dirasakan oleh generasi berikutnya. Namun, sangat disayangkan bahwa masih sedikit manusia yang menggunakan energi alternatif dan lebih sering menggunakan energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Energi alternatif adalah energi sebagai pengganti dari energi bahan bakar fosil. Hal ini senada dengan pengertian energi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) energi alternatif adalah energi yang berasal bukan dari minyak bumi, misalnya tenaga air, panas bumi, nuklir, surya, angin, gelombang, biomassa, gas alam, gambut, batu bara, dan gas alam.
Sebagian masyarakat yang sudah sadar akan bahaya dari energi yang tak terbarukan yang dapat merusak atau mengganggu keberlangsungan bumi dan manusia, mereka mulai meninggalkan energi yang tak terbarukan. Dikutip dari Encyclopedia Britannica bahwa sumber energi alternatif adalah energi yang didapatkan melalui sumber energi yang dapat diperbaharui (terbarukan), bisa dipulihkan, atau kekal. Misalnya sungai, pasang surut air laut, biomassa, biogas, matahari, dan aliran sungai.
Tujuan Terbentuknya Energi Alternatif
Pada dasarnya, tujuan utama dari dibuat energi alternatif adalah untuk mengganti energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Oleh sebab itu, energi alternatif mulai dikembangkan oleh manusia, baik itu secara berkelompok masyarakat atau kelompok dalam bentuk perusahaan. Banyaknya manusia yang mulai mengembangkan energi alternatif berarti manusia yang sadar akan bahaya dari energi tak terbarukan juga semakin banyak.
Bagi sebagian perusahaan tujuan dari dibuatnya energi alternatif untuk mendapatkan keuntungan karena energi alternatif tersebut akan diperjualbelikan. Selain mendapatkan keuntungan, perusahaan-perusahaan tersebut sudah ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Bagi masyarakat biasa membuat energi alternatif bertujuan untuk menjaga lingkungan yang ditempatinya agar tetap dalam keadaan sehat. Apabila lingkungan sudah sehat, maka masyarakat di lingkungan itu juga ikut sehat juga dan energi itu bisa digunakan secara terus menerus karena dapat diperbaharui.
Contoh Penggunaan Sumber Energi Alternatif
Energi fosil dapat menjadi tumpuan utama sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Sebenarnya, Indonesia dapat memanfaatkan beberapa sumber energi terbarukan atau energi alternatif karena dianugerahi dengan kekayaan alam begitu melimpah, walaupun pengelolaannya belum berjalan secara maksimal.
Meski begitu pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Energi yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi dan batu bara jelas memiliki kekurangan dalam berbagai pemanfaatannya, salah satu di antaranya adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Artinya di masa depan kita membutuhkan sumber energi yang tidak akan habis.
Sumber energi yang tidak akan habis ini bisa dimanfaatkan dan disebut sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan sumber energi alternatif ini juga harus dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik. Berikut ini beberapa contoh.
1. Penggunaan Energi Alternatif Matahari
Matahari sebagai sumber energi utama di bumi. Matahari dapat diperbarui dan tidak akan habis meski digunakan berulang kali. Selain itu matahari juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik ini dinamakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang cara kerjanya mengubah energi matahari menjadi energi listrik.
Alat atau benda yang digunakan untuk PLTS disebut juga sebagai panel surya, yang terdiri dari menara, cermin, menara, mesin. Energi Matahari sebagai sebuah bintang yang menjadi titik perputaran planet dalam sistem tata surya. Matahari dengan peran pentingnya sebagai pendukung kehidupan manusia di bumi.
Cahayanya digunakan sebagai sumber energi alternatif, yang mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Pemanfaatan cahaya matahari ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yakni dengan menggunakan sebuah alat bernama panel surya.
Menurut para peneliti jumlah energi matahari yang mencapai permukaan bumi dalam satu jam, lebih banyak dari total kebutuhan energi planet selama satu tahun penuh. Indonesia sendiri menjadi negara yang sangat potensial untuk memakai sumber energi alternatif ini. Selain karena faktor cuaca yang ada juga jumlah energi matahari yang dapat digunakan manusia begitu bervariasi. Tergantung kepada musim dan waktu dalam satu tahun serta lokasi geografis.
Perlu diketahui sebenarnya energi matahari juga dapat berdampak buruk kepada lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan pada teknologi panel surya. Menghindari hal tersebut, jangan membuang alat panel surya yang rusak secara sembarangan.
2. Penggunaan Energi Alternatif Angin
Angin sebagai salah satu sumber daya alam terbarukan, dengan jumlah ketersediaan yang tidak akan pernah habis. Angin kemudian juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yaitu melalui PLTA atau pembangkit listrik tenaga angin.
Alat yang digunakan untuk membantu sistem kerja pembankit listrik sendiri dinamakan sebagai kincir angin. Kincir angin sendiri kemudian berputar karena tiupan angin yang memutar generator sehingga akhirnya menghasilkan energi listrik. Angin sebagai sumber energi alternatif yang paling bersih. Sebab, embusan angin pada pembangkit listrik sendiri tidak menimbulkan emisi dan polusi.
Dengan segala kelebihannya, daripada energi fosil, pemanfaatan energi angin sesungguhnya masih kurang maksimal. Di Indonesia pembangkit listrik tenaga angin jumlahnya dapat dihitung jari. Salah satu di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi.
3. Penggunaan Energi Alternatif Air
Air sebagai salah satu sumber daya alam terbarukan yang juga dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sebagai contohnya pada penggunaan kincir air dalam penggunaannya di pembangkit listrik. PLTA atau Pembangkit listrik tenaga air juga dapat ditemukan di waduk-waduk sekitar rumahmu.
Energi terbarukan air ini dinilai lebih efektif digunakan sebagai tenaga pembagkit listrik disbanding energi angin dan panel surya. Karenanya energi ini sangat dapat digunakan sebagai alternatif di Indonesia. Dengan membangun penghalang atau bendungan, reservoir besar dapat digunakan untuk membuat aliran air terkontrol yang kemudian mampu menggerakkan turbin.
Nantinya turbin akan menghasilkan listrik. Konsep lain dari pemanfaatan tenaga air yaitu diantaranya energi pasang surut. Sumber energi alternatif ini juga. menggunakan arus pasang surut air untuk menggerakkan generator turbin. Sehingga kemudian mampu menghasilkan listrik.
4. Penggunaan Energi Alternatif Panas Bumi/Geothermal
Bumi sesungguhnya memiliki energi panas yang tak hanya berasal dari sinar matahari, tetapi juga dari pusat bumi. Panas bumi sebagai energi geotermal ini kemudian berasal dari panas yang tersimpan di bawah permukaan bumi.
Perlu diketahui bahwa pusat bumi sesungguhnya terbentuk lapisan batuan yang sangat panas. Karenanya jika melihat gunung berapi kemudian mampu mengeluarkan lahar yang berasal dari pusat bumi. Energi geothermal ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
5. Penggunaan Energi Alternatif Gelombang Air Laut
Gelombang air laut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Energi ini dinamakan juga sebagai energi tidal yang dibantu oleh keberadaan pasang surut air laut. Energi tidal ini berfungsi membangkitkan listrik serta lebih ramah lingkungan.
6. Penggunaan Energi Alternatif Bahan Bakar Bio
Bahan bakar bio berasal dari tumbuhan atau hewan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Ia mengkonversi bahan bakar padat yang terbuat dari bahan tanaman menjadi listrik. Misalnya saja pada biodiesel yang berasal dari tumbuhan berbiji dan kemudian mampu menghasilkan minyak.
Penggunaan energi biomassa ini dapat menjadi solusi pengelolaan limbah organik dari industri, sektor pertanian, dan domestik. Biodiesel biasanya dapat digunakan sebagai pengganti solar. Sementara bahan bakar bio dapat berasal dari hewan dinamakan biogas. Biogas juga berasal dari kotoran hewan-hewan ternak.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Energi biomassa kemudian mampu menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan dengan biaya ekonomi.
Sumber energi terbarukan sejatinya akan mampu menggantikan pemakaian energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Namun, dalam mencapai hal ini diperlukan gebrakan serta inovasi baru yang akan pemanfaatan sebagai sumber energi alternatif dapat berjalan maksimal.
Keuntungan Penggunaan Energi Alternatif
Energi alternatif digunakan untuk menggantikan minyak bumi dan energi yang merupakan olahan bahan bakar fosil. Sebab sumber energi berupa pembangkit listrik yang berasal dari minyak bumi akan terus berkurang jumlahnya seiring dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Inilah mengapa manusia kemudian harus mengembangkan energi alternatif. Energi alternatif yang lebih ramah lingkungan umumnya berasal dari alam.
Penggunaan energi alternatif juga dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi yang berlebihan. Penggunaan energi alternatif yang umumnya memanfaatkan sumber daya alam terbarukan, hingga tak dapat mengurangi ketersediaan sumber daya alam di bumi.
Sumber energi yang ramah lingkungan dan hemat biaya, karena kemudian mendapatkan sumber energi dari alam. Contohnya adalah angin dan matahari yang juga digunakan sebagai salah satu pilihan dalam menggantikan sumber daya alam tak terbarukan serta menyediakan energi listrik.
Energi alternatif ini juga tak cepat habis, hal ini dikarenakan ia berasal dari alam dan berupa sumber daya alam terbarukan. Energi alternatif dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari bahan bakar hingga pembangkit listrik.
Energi alternatif juga tidak mencemari lingkungan sebab dapat dimanfaatkan dari limbah hewan, sebagai contohnya adalah pada biogas. Selain sebagai sumber energi terbarukan, pemanfaatan energi alternatif ini juga dapat dirasakan serta bermanfaat untuk Bumi.
Berikut ini beberapa manfaat yang kemudian akan didapatkan jika mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif.
1. Mengurangi Dampak Pemanasan Global
Tahukah kamu penggunaan bahan bakar fosil ini akan menyumbangkan polusi udara yang tak baik bagi bumi dan makhluk hidup. Polusi udara sendiri kemudian dapat berdampak kepada peningkatan penipisan lapisan ozon, ketinggian air laut, pemanasan global, dan masih banyak lagi.
Pemanfaatan energi alternatif ini juga dapat mengurangi berbagai faktor penyebab rusaknya alam. Hal ini kemudian menjadikan energi alternatif sebagai energi bersih yang mengandalkan kekuatan alam untuk menghasilkan listrik dan lain sebagainya.
2. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Polusi udara sebagai salah satu faktor penyebab penyakit serta buruknya kondisi kesehatan masyarakat perkotaan karena penggunaan bahan bakar fosil yang banyak digunakan. Dengan memanfaatkan energi alternatif, polusi ini sendiri dapat dikurangi atau dihilangkan sehingga udara menjadi lebih bersih. Karenanya kondisi kesehatan masyarakat pun dapat meningkat karena udara yang dihirupnya jauh lebih bersih.
3. Tak Pernah Habis
Bahan bakar fosil yang mengandalkan batu bara, dan minyak bumi yang sewaktu-waktu dapat habis terpakai, jelas berbeda dengan berbagai sumber energi alternatif yang tidak akan habis dan berasal dari alam.
4. Lebih Ramah Lingkungan
Berbeda dengan bahan bakar fosil, pemanfaatan energi alternatif juga tak mengharuskan masyarakat dalam menggali dan merusak lingkungan. Dengan menggunakan bahan bakar fosil, masyarakat akan membuat tambang dalam mencari minyak bumi ataupun batu bara dan gas yang berpotensi merusak lingkungan.
5. Menghemat Sumber Daya dan Uang
Pemanfaatan energi alternatif dianggap masih lebih mahal dan boros dibanding energi fosil. Hal ini diakibatkan karena tingginya harga panel surya. Namun, jika menghitung kembali, pembayaran di awal meski terkesan mahal namun selanjutnya pengguna tidak perlu bergantung pada listrik yang terus menerus karena energi dalam rumah dapat terisi berkat sinar matahari di siang hari.
6. Menciptakan Peluang Kerja Baru
Pemanfaatan energi alternatif ini kemudian akan pastinya membutuhkan spesialis tambahan. Selain bermanfaat terhadap lingkungan, pemanfaatan energi alternatif juga dapat dirasakan oleh masyarakat dengan dibukanya lapangan kerja baru sebagai spesialis energi alternatif.
Buku-Buku Terkait Penggunaan Energi Alternatif
1. Biogas Solusi Energi
Saat ini kembali santer terdengar berita mengenai kenaikan tarif dasar listrik akibat diturunkannya subsidi pemerintah. Selain listrik, harga bahan bakar minyak (BBM) setiap tahun selalu meningkat seiring kelangkaan dan meningkatnya harga minyak dunia. Padahal listrik dan BBM sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.
Melalui buku ini, penulis memaparkan konsep pertanian terpadu yang merupakan integrasi dan sistem biogas, usaha peternakan, pertanian, dan perikanan yang dapat dijalankan bersama pada suatu kawasan atau wilayah dengan luasan tertentu. Dengan demikian, selain mendapatkan hasil pertanian, masyarakat juga mendapatkan energi cuma-cuma dari biogas sebagai pengganti listrik, BBM, dan gas.
Melalui buku ini, penulis berharap semakin banyak daerah di negeri ini yang dapat menjalankan sistem pertanian terpadu dan biogas, sehingga setiap daerah terutama perdesaan dapat memiliki kemandirian pangan dan energi.”
2. Arah Bisnis Energi
Berangkat dari kesadaran mendalam akan pentingnya pemahaman tentang seluk-beluk energi serta peliknya penyediaan energi bagi kebutuhan kehidupan manusia, buku Arah Bisnis Energi yang ditulis Ibrahim Hasyim ini hadir sebagai masukan, terutama bagi pemerintah, dalam menentukan dan memandu arah bisnis untuk penyediaan energi di masa depan.
3. Transisi Energi: Suatu Kebijakan, Implementasi, dan Pendanaan
Pada saat ini, kebutuhan energi masih didominasi oleh energi fosil yang bersumber dari bahan bakar minyak dan batu bara.
Namun, pemerintah terus berupaya agar penggunaan bahan bakar fosil tersebut berkurang dan bertransisi menuju penggunaan energi terbarukan seperti biomassa, panas bumi, angin, dan surya Selain untuk mengatasi energi fosil yang semakin terbatas, kebijakan transisi energi juga dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Kebijakan transisi energi tersebut disusun secara komprehensif dengan tujuan yang terukur, yaitu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK), menghasilkan energi yang lebih bersih, dan meningkatkan ketahanan energi dengan menggunakan potensi sumber daya yang terbarukan dan efisien.
Transisi energi ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rencana kemandirian energi yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap perekonomian nasional.
Buku ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih Badan Kebijakan Fiskal untuk memberikan informasi kepada publik terkait berbagai upaya yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam mencapai ketahanan energi nasional yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan ramah terhadap perubahan iklim.
Diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembaca untuk bersama-sama meningkatkan ekonomi, membangun bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia sehingga tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah kita cita-citakan.
4. Energi Angin
Energi terbarukan adalah bagian dari usaha sebagai jawaban untuk mengatasi persoalan energi. Energi angin adalah salah satu pilihan yang efektif untuk penghasil listrik, penggerak pompa, dan untuk aplikasi lainnya.
Beberapa daerah di Indonesia berpotensi untuk didirikan turbin angin, seperti di Pantai Selatan Pulau Jawa, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan yang memiliki kecepatan angin 3 s.d. 6 m/s.
Di samping dapat didirikan di dataran rendah, turbin angin juga cocok dibangun di pesisir pantai, pegunungan, bahkan di dataran tinggi.
Dalam pemanfaatan sumber energi, Indonesia telah menganut pemakaian bauran energi (energy mix) nasional. Dalam hal ini, pemanfaatan energi angin dimasukkan dalam program Energi Baru dan Terbarukan (EBT) guna penghematan energi minyak.
Di samping itu, energi angin ramah lingkungan sehingga mengurangi bahaya pemanasan global.
Secara sederhana disajikan masalah tentang ketersediaan daya dan pemilihan lokasi, analisis keadaan angin berdasarkan distribusi waktu, frekuensi, dan distribusi Weibull serta cara menentukan faktor bentuk dan faktor skala pada Weibull.
Ada juga penentuan diameter rotor kincir secara analitis dan berdasarkan kebutuhan kritis, perencanaan rotor kincir, penentuan ukuran pompa torak, serta karakteristik penyatuan kincir dengan pompa torak dan generator. Contoh perhitungan penyatuan kincir dengan pompa dan penyatuan kincir dengan generator pun dijabarkan di sini.
Demikian beberapa contoh penggunaan energi alternatif dan dampak serta manfaatnya untuk kehidupan. Matakaca.com juga bisa mendapatkan semua buku yang direkomendasikan terkait energi alternatif di cantara.id.