Ciri saham gorengan – Saham gorengan adalah perdagangan saham yang mengacu pada saham yang harganya dirancang sedemikian rupa oleh seseorang.
Orang ini biasanya adalah bandar. Oleh karena itu, perdagangan saham adalah hal yang wajib diketahui oleh investor pemula.
Sudah bukan rahasia lagi jika isu perdagangan saham menjadi topik yang sering dibicarakan dalam komunitas investasi.
Tentu hal ini bisa berdampak buruk bagi investor, namun dalam praktiknya praktik tersebut terus berlanjut hingga saat ini.
Trader dan investor adalah pihak yang paling terpengaruh oleh perdagangan saham jika tidak hati-hati.
Para pemain saham mencari keuntungan besar, bahkan kasusnya sudah menarik perhatian pejabat berwenang bahkan presiden.
Jadi perdagangan saham adalah hal yang perlu dipahami, terutama bagi investor. Yuk, kenali juga ciri bandar saham gorengan yang kami jelaskan dibawah ini.
Apa Itu Saham Gorengan?
Perdagangan saham gorengan dikelola oleh banyak orang sekaligus. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga saham itu sendiri.
Orang-orang ini biasanya berasal dari kelompok kaya yang ingin meraup untung besar dari bandar atau penjualan eceran.
Contohnya adalah ketika seseorang dengan sengaja membeli sejumlah besar saham untuk menaikkan harga suatu perusahaan.
Contoh nyata perdagangan saham adalah BUMI Corporation yang harga sahamnya mencapai Rp 500 per saham di awal tahun 2017. Sayangnya, sekarang harganya turun menjadi Rp 100 ribu.
Tindakan menumis kaldu adalah hal yang menyedihkan. Saat harga tinggi, masyarakat berbondong-bondong membeli saham BUMI karena tidak bisa menjual dengan harga lebih tinggi dan dipastikan merugi.
Korban kemudian dipaksa untuk menjual saham mereka dengan harga lebih rendah dan beralih ke saham lain yang dianggap lebih baik dengan harapan mendapat untung untuk menutupi kerugian mereka.
Baca juga: Cara bandar kendalikan harga saham
Bagaimana Ciri-Ciri Saham Gorengan?
Fitur yang paling menonjol dari ciri saham gorengan adalah harganya naik cukup cepat bahkan dalam waktu singkat. Lalu apa? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Kenaikan Harga Cukup Besar
Wajar jika harga saham naik, tapi tentu gapnya tidak terlalu besar. Misalnya, jika harga pembukaannya adalah Rp 1500 dan harga penutupannya adalah Rp 1600, wajar untuk menaikkan Rp 100 setiap hari, bukan?
Ciri saham gorengan adalah naik tajam dalam waktu singkat. Jika Anda melihat kenaikan harga lebih dari 10%, dapat dipastikan bahwa saham tersebut telah dipecat oleh bandar.
2. Antrian Penjualan Kecil
Dibandingkan permintaan (bid) dan penjualan (offer) saham gorengan lebih sedikit, inilah yang membuat harganya naik. Begitu juga dengan hukum bisnis.
Ketika permintaan tinggi dan pasokan rendah, harga tinggi.
Dalam hal ini, bandar saham biasanya menunggu. Mungkin karena harga yang melonjak, investor akan lebih tertarik untuk membeli kembali saham.
3. Volume Perdagangan yang Tidak Sesuai
Dari sisi volume perdagangan, volume perdagangan saham spekulatif merupakan yang terbesar dibandingkan dengan saham-saham emiten ternama lainnya.
Bukan karena peminatnya banyak, tapi karena bandar memainkan transaksi dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, bandar saham sengaja membeli dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan harga saham naik tajam.
Bahkan rela melakukan penawaran di atas harga pasar. Tidak masuk akal, bukan?
Jujur saja, siapa pun menginginkan harga rendah untuk memaksimalkan nilai investasinya.
Dengan cara ini, jika saham tersebut dijual, investor bisa mendapat untung besar.
4. Dikendalikan Oleh Emiten Baru
Harga saham biasanya terjangkau, namun Anda perlu waspada terhadap emiten baru yang akan datang. Biasanya sering disebut saham karena harganya yang masih cukup murah.
Bahkan jika Anda sudah terdaftar di OJK, Anda tidak tahu bagaimana perusahaan baru itu akan bekerja. Jadi, jika Anda tertarik dengan harga rendah, beli sedikit demi sedikit sampai Anda yakin saham tersebut layak dibeli.
5. Harga Saham Tinggi Meskipun Perusahaan Merugi
Seperti yang kita semua tahu, perdagangan saham adalah jebakan, bahkan jika perusahaan tidak melakukannya dengan baik, itu akan menunjukkan harga yang tinggi. Investor mana yang ingin berinvestasi di emiten yang berkinerja buruk, bukan?
Harga saham yang tinggi seperti ini biasanya disebabkan oleh dukungan finansial dari bandar, yang menyebabkan kenaikan harga saham secara terus menerus.
Oleh karena itu, penting untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Baca juga: Siklus bandar saham yang wajib kamu tahu
Bagaimana Cara Menghindari Saham Gorengan?
Mempertimbangkan bahwa perdagangan saham bisa sangat mahal, sebaiknya hindari membeli saham semacam itu. Berikut adalah beberapa tips.
1. Paham Isu yang Beredar
Jika Anda masih tertarik untuk berinvestasi di saham, sebaiknya Anda tetap memperhatikan isu peredaran dan tren harga saham-saham tersebut.
Bila Anda sedikit waspada, trend saham-saham tersebut bisa berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
2. Selalu Pantau Harga Pasar
Saham adalah gorengan yang biasanya dibeli investor dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dalam permainan ini, sulit untuk memprediksi kapan suatu saham akan naik atau turun. Karena itu, selalu perhatikan harga pasar.
Jika nilai saham telah melampaui batas atau profil risiko yang telah Anda tetapkan, pasang strategi sekarang. Salah satunya adalah menjual dengan kerugian langsung atau yang bisa disebut stop loss.
Stop loss mengacu pada tindakan menjual saham untuk menghindari fluktuasi harga yang tidak terduga dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.
3. Beli Sedikit Demi Sedikit
Dalam hal investasi, pepatah “jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang” sangat terkenal. Istilah tersebut menyiratkan bahwa investasi paling baik dialokasikan ke beberapa instrumen atau jenis yang berbeda. Hindari menginvestasikan semua uang Anda dalam satu saham.
Sekali lagi, perdagangan saham adalah hasil dari permainan judi. Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi nilainya. Bahkan resikonya jauh lebih tinggi dari saham biasa. Karena itu, berhati-hatilah saat berdagang saham.
Baca juga: Apa itu bandar saham
Bagaimana Cara Cuan dari Saham Gorengan?
Berikut beberapa Tips cara cuan dari saham gorengan yang bisa anda pelajari, adapun tips caranya adalah sebagai berikut ini:
1. Analisis Fundamental
Jenis analisis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menemukan perbandingan harga saham yang tergolong undervalued atau overvalued.
Untuk menggunakan analisis fundamental, Anda dapat merujuk pada referensi berikut untuk penerapannya:
- Data historis (lihat bagaimana kinerja saham di masa lalu)
- Periksa informasi perusahaan (disclosure): Periksa hubungan antara informasi perusahaan dengan publik, termasuk pengumuman yang dikeluarkan oleh manajemen dan pendapat tentang perusahaan.
- Informasi perusahaan (non-publik): Referensi ini berbeda dengan informasi perusahaan publik, yang tidak diketahui oleh masyarakat umum, namun sangat membantu dalam memahami gaya kepemimpinan perusahaan dan menangani krisis.
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode analisis saham yang menggunakan grafik harga dan volume untuk mengidentifikasi pola dan tren harga masa lalu dan memprediksi arah harga di masa depan.
Beberapa indikator yang sering digunakan dalam analisis teknikal antara lain moving average, MACD, RSI, dan Bollinger Bands.
Namun, perlu diingat bahwa analisis teknis bukanlah metode yang sepenuhnya dapat diandalkan untuk memilih saham atau membuat keputusan investasi.
3. Bandarmology
Cara menghasilkan uang dari hasil saham gorengan selanjutnya adalah dengan memahami konsep swing sehingga Anda bisa bereaksi terhadap pergerakan harga saham.
Berikut adalah beberapa pola yang biasa digunakan oleh kota-kota:
- Membalikkan teori klasik: Umumnya investor selalu percaya bahwa jika bidnya besar maka harga saham akan naik. Namun, teori bandologi bisa dibantah karena bisa banyak, dan bisa dibuat-buat.
- Penguncian pesanan palsu: Biasanya, bankir dengan dana yang kuat akan membuat tawaran mereka tampak berat, memungkinkan investor kecil untuk bergabung dalam antrean, menyebabkan harga naik.
- Langkah-langkah menciptakan badai: Biasanya pembuat pasar akan menaikkan harga saham dan menjual portofolionya. Oleh karena itu, saat harga naik, investor ritel membeli, kemudian bandar saham akan menjual sahamnya.
Kesimpulan
Perdagangan saham gorengan memang menjanjikan return yang tinggi dalam jangka pendek. Tentu saja, ini juga disertai dengan risiko tinggi.
Jika Anda mencoba berinvestasi di saham semacam ini, pastikan Anda tidak menggunakan dana darurat dan selalu awasi pasar. Selain itu, pengamatan yang cermat harus dilakukan saat memilih saham.
Demikian informasi dan penjelasan tentang ciri saham gorengan yang dapat dipelajari dan dipahami untuk Anda semua.