Waktu yang tepat membeli saham – Kapan waktu yang tepat untuk membeli saham? Pertanyaan ini sering muncul di benak investor pemula. Saham kini menjadi salah satu investasi yang diminati oleh banyak kalangan milenial dan Gen Z.
Namun, bagi pemula, investasi saham dan bisnis saham tentu perlu kajian yang cermat.
Bukan hanya waktu terbaik untuk membeli saham, investor pemula harus belajar bagaimana memulai investasi saham dan saham mana yang akan dibeli.
Langkah pertama yang harus dipahami adalah cara trading saham dan tata cara membelinya. Karena pasar modal adalah dunia yang penuh dengan resiko dan tantangan.
Investor pemula harus siap mental menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin muncul, karena saham merupakan investasi yang berisiko.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dan bagaimana cara membelinya? Melansir laman Ajaib, membeli saham tidak semudah membeli emas batangan atau perhiasan.
Perdagangan saham di Indonesia dapat dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Namun, investor pemula tidak bisa langsung datang ke BEI.
mengapa demikian? Perlu diketahui bahwa jual beli saham hanya dapat dilakukan melalui pialang sekuritas (disebut perusahaan pialang).
Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dan untuk informasi berinvestasi saham, simak pembahasannya di bawah ini.
Bagaimana Strategi Mengetahui Waktu yang Tepat Membeli Saham?
Sebelum membeli saham, investor pemula perlu mengetahui strategi apa yang harus dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah strategi yang harus diikuti.
1. Harga yang tepat dan saat yang tepat
Waktu yang tepat untuk membeli saham adalah ketika saham tersebut menyentuh harga yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilihat dengan memeriksa harga saham konsensus analis.
Anda juga dapat melakukan perhitungan dengan memeriksa rasio keuangan yang ada untuk mengetahui penilaian harga saham yang wajar.
2. Ketika harga saham undervalued
Ada dua istilah untuk menilai valuasi harga saham, undervalued dan overvalued. Istilah undervalued berarti harga saham di bawah nilai sebenarnya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan undervaluation harga saham. Misalnya karena pasar atau masyarakat pada umumnya belum mengetahui kekuatan perusahaan tersebut atau belum diketahui.
Oleh karena itu, Anda harus memahami fundamental perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
3. Saat diskon besar-besaran
Harga saham bisa terdiskon atau turun hingga puluhan persen, seperti yang terjadi saat krisis 2008 lalu. Namun, jika Anda memilih saham dengan fundamental yang kuat dan prospek yang menjanjikan, tidak perlu panik.
Hindari membeli saham di awal krisis dan belilah saham saat terjadi pembalikan.
4. Membeli dengan analisis dan perencanaan
Setelah melakukan analisis dan perencanaan, saatnya memikirkan waktu yang tepat untuk membeli saham. Jangan mulai berinvestasi saham berkali-kali sebelum Anda benar-benar menganalisis saham tersebut.
Banyak investor pemula yang memutuskan untuk membeli terlebih dahulu kemudian menganalisis dan merencanakan kemudian, apalagi jika investor tersebut mengikuti trend dan membeli karena dipengaruhi oleh orang lain.
Baca juga: Cara bandar kendalikan gerak harga saham
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham?
Setelah mengetahui strategi apa yang harus dilakukan untuk membeli saham, saatnya untuk mempertimbangkan motivasi membeli saham agar dapat menghasilkan lebih banyak uang.
Sekarang adalah waktu terbaik untuk membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. Tiap kuartal
Ini dilakukan setiap tiga bulan untuk setiap kuartal, empat kali setahun. Hal ini dikarenakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangan setiap tiga bulan, sebagai berikut:
- 1 – 30 April masa kinerja perusahaan dari Januari – Maret
- 1 – 30 Juli masa kinerja perusahaan dari April – Juni
- 1 – 30 Oktober masa kinerja perusahaan dari Juli – September
- 1 – 30 Maret masa kinerja perusahaan dari Oktober – Desember
2. Ketika IHSG mulai rebound
Saat IHSG bangkit kembali, waktu terbaik untuk membeli saham tidak bisa diprediksi dan siklusnya tidak menentu. Di Bursa Efek Indonesia IHSG terkadang tidak selalu naik, terkadang IHSG terkoreksi karena berbagai faktor.
Misalnya, pasar telah mencapai titik jenuh setelah beberapa bulan bearish, emiten umumnya menerbitkan laporan keuangan yang buruk, atau terdapat sentimen ekonomi makro yang negatif di Indonesia dan global.
Situasi seperti ini berpotensi menyebabkan grafik IHSG turun, sehingga sebaiknya wait and see sambil memantau kondisi pasar.
Kemudian mulailah melakukan aksi beli kembali saat IHSG mulai naik kembali. Anda bisa menemukan grafik IHSG melalui Google atau website Yahoo Finance.
Baca juga: Siklus pasar saham dalam investasi
3. Ketika sebuah saham mendapat sentimen negatif
Saham tidak selalu memiliki sentimen positif, dan terkadang saham bagus terkena sentimen negatif sehingga menyebabkan harga terjun bebas hingga ke titik terendah.
Ketika Anda menemukan saham perusahaan yang bagus tetapi harganya berada di titik terendah, Anda dapat menggunakan setengah dari dana tersebut terlebih dahulu untuk membeli strategi saham tersebut.
Selain aman, strategi ini melindungi dari perlambatan pertumbuhan aset portofolio. Pendekatannya hampir sama dengan berinvestasi emas, yaitu membeli saat harganya turun.
4. Saat perusahaan berada dalam kondisi baik
Waktu yang tepat untuk membeli saham perusahaan adalah setelah melakukan analisis fundamental sederhana. Anda bisa mendapatkan analisis ini dengan berita tentang keadaan perusahaan target.
Anda juga dapat menilai kesehatan perusahaan. Juga cari tahu apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau kehilangan uang.
5. Perusahaan memiliki prospek cerah
Selain analisis fundamental, Anda juga bisa melakukan analisis teknikal sederhana pada saham-saham pilihan. Tujuannya agar Anda tahu bahwa saham yang ingin Anda beli memiliki ask dan bid yang bagus.
Anda juga bisa mengamati tren harga saham melalui grafik harga saham. Bagan ini dapat menjadi faktor dalam keputusan membeli ketika harga saham perusahaan rendah.
6. Beli saham di awal penjualan
Di pagi hari, investor biasanya memeriksa data untuk melihat volume pasar saat ini dan harga beberapa saham dalam portofolionya.
Pedagang yang terampil pasti bisa mengenali pola dan menghasilkan keuntungan cepat. Bagi trader berpengalaman, 15 menit pertama setelah pasar dibuka adalah jam tayang utama.
Periode waktu 9:30-10:30 biasanya merupakan waktu terbaik untuk trading intraday.
Jika Anda beruntung, mungkin ada situasi di mana harga saham paling banyak bergerak dalam periode waktu terpendek. Itu juga dapat diperpanjang hingga 11:30 jika Anda ingin menambah kredit untuk satu jam perdagangan lagi.
Sebagai pemula, Anda harus memperhatikan waktu yang tepat dan menghindari trading pada periode ketika trend saham sedang tidak stabil.
Baca juga: Apa itu bandar saham dan keuntungannya
Jam Bursa Saham di Indonesia
Berikut jadwal Bursa Efek Indonesia yang bisa Anda ikuti sesuai dengan jenis transaksi pasar.
Jam perdagangan pasar saham Indonesia mengikuti jadwal perdagangan bursa. Setiap jenis pasar memiliki jam perdagangan yang berbeda.
1. Jam perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar reguler
Keterangan Waktu | Jadwal & Jam (Senin s.d. Kamis) | Jadwal & Jam (Jumat) |
Pre Opening | Pukul 08.45 – 08.59 WIB | Pukul 08.45 – 08.59 WIB |
Sesi I | Pukul 09.00 – 12.00 WIB | Pukul 09.00 – 11.30 WIB |
Sesi II | Pukul 13.30 – 15.49 WIB | Pukul 14.00 – 15.49 WIB |
Pre Closing | Pukul 15.50 – 16.00 WIB | Pukul 15.50 – 16.00 WIB |
Random Closing | Pukul 15.58 – 16.00 WIB | Pukul 15.58 – 16.00 WIB |
Pasca Penutupan | Pukul 16.01 – 16.15 WIB | Pukul 16.01 – 16.15 WIB |
Closing harga saham ditentukan pada pukul 15.00 WIB, kemudian ada periode 15 menit dimana hanya dapat dilakukan transaksi beli dan jual pada harga penutupan tersebut.
Keterangan Istilah:
- Pre Opening: Proses penentuan harga pembukaan suatu saham dimulai sebelum sesi perdagangan dimulai.
- Pre Closing: Proses pembentukan harga penutupan suatu saham setelah berakhirnya/penutupan sesi perdagangan saham.
- Sesi: Jam transaksi pasar saham untuk jual beli
Biasanya membeli saham sebelum pasar dibuka karena trader menilai apakah saham tertentu akan naik di awal perdagangan berdasarkan hasil analisis.
Hal yang sama berlaku untuk penjualan saat membeli dan menjual saham ini, karena harga saham bisa turun pada awal perdagangan saham.
Keputusan kapan mengakumulasi atau mengambil keuntungan dan menghentikan kerugian pada waktu pra-perdagangan dan pasca-perdagangan biasanya dibuat oleh pedagang berdasarkan dampak dari hasil analisis.
Jika seorang trader adalah investor nilai, dia akan sering memperhatikan fundamental perusahaan, terutama mengevaluasi rasio PER, PBV dan ROE.
Namun, jika kepribadian trader adalah investasi pertumbuhan, maka keputusannya seringkali didasarkan pada hasil analisis trendline atau grafik.
2. Jam perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar tunai
Keterangan Waktu | Jadwal & Jam (Senin s.d. Kamis) | Jadwal & Jam (Jumat) |
Sesi I | Pukul 09.00 – 12.00 WIB | Pukul 09.00 – 11.30 WIB |
3. Jam perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar negosiasi
Keterangan Waktu | Jadwal & Jam (Senin s.d. Kamis) | Jadwal & Jam (Jumat) |
Sesi I | Pukul 09.00 – 12.00 WIB | Pukul 09.00 – 11.30 WIB |
Sesi II | Pukul 13.30 – 16.30 WIB | Pukul 14.00 – 16.30 WIB |
4. Jam perdagangan derivatif – kontrak berjangka
Keterangan Waktu | Jadwal & Jam (Senin s.d. Kamis) | Jadwal & Jam (Jumat) |
Sesi I | Pukul 08.45 – 12.00 WIB | Pukul 08.45 – 11.30 WIB |
Sesi II | Pukul 13.30 – 16.15 WIB | Pukul 14.00 – 16.15 WIB |
Dengan mengetahui jadwal perdagangan saham diatas. Sebagai seorang investor dan trader, Anda juga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan transaksi jual beli saham yang tepat.
Demikian penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk membeli saham dan strateginya
Tentu saja, dalam investasi saham, hasil baik maupun buruk tergantung seberapa baik kemampuan analisis Anda, dan menjual atau membeli saham di waktu yang tepat.
Oleh sebab itu memahami waktu yang untuk membeli saham dan berbarengan dengan analisa data yang tepat merupakan hal terpenting dalam melakukan pembelian saham.