Apa itu cut loss saham

Apa itu Cut Loss Saham? Strategi dan Waktu yang Tepat !!

Diposting pada

Apa itu cut loss saham – Ada kalanya kegiatan investasi tidak berjalan sesuai rencana dan gagal memberikan keuntungan. Kadang-kadang, nilai saham bisa turun dan jatuh di bawah harga pembelian awal.

Investor harus memutuskan pada saat itu apakah akan memotong kerugian dengan menjualnya atau mempertahankannya.

Untuk berjaga-jaga, istilah “cut loss” digunakan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Investor biasanya langsung menjual investasinya ketika mencapai batas kerugian karena tidak ingin dana investasinya terkuras akibat kerugian yang lebih besar.

Di antara kondisi yang membuat investor menjual saham yang nilainya terus merosot, selain melebihi ambang batas kerugian, adalah kondisi lain yang mendorong tindakan segera. Apa sebenarnya kondisi ini?

Untuk memahami konsep cut loss saham, penting untuk mempelajari artikel informatif ini. Ini akan menjelaskan waktu yang optimal untuk menerapkan pemotongan kerugian saham, serta mencerahkan pembaca tentang metodologi dibalik penentuannya.

Apa itu Cut Loss Saham?

Apa itu Cut Los

Seorang investor yang menjual saham kurang dari harga pembelian awal disebut sebagai cut loss menurut situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Harga saham yang dimiliki investor terus turun, mendorong upaya untuk mencegah kerugian yang lebih besar daripada menyadarinya.

Investor atau trader, ketika Anda melakukan cut loss, tetap akan kehilangan uang, namun kerugian mereka tidak akan lebih buruk lagi. Pada pandangan pertama.

Mengalami krisis keuangan atau masalah lain terkait penurunan harga saham dapat diatasi dengan memanfaatkan strategi ini untuk menjaga modal. Oleh karena itu, umumnya dikenal sebagai protective stop strategy.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Harus Cut Loss?

Investor dapat mempertimbangkan empat kondisi berikut untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk memotong kerugian.

1. Sudah Mencapai Batas Kerugian

Potensi kerugian akan selalu ada dalam investasi saham, mengharuskan Anda menentukan batas kerugian yang sesuai berdasarkan profil risiko Anda. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada batasan ideal yang pasti untuk batasan kerugian dalam bidang investasi.

Bagi para trader dan investor yang berani dan memiliki nyali yang kuat, Ajeng Kartika, Analis Ekuitas PT NH Korindo, menyarankan untuk menetapkan batas kerugian mulai dari 15% hingga 20%, seperti dilansir CNBC Indonesia. Di sisi lain, mereka yang memilih pendekatan yang lebih hati-hati dan mengutamakan keselamatan harus tetap berpegang pada batas kerugian 3% sampai 5%. Setelah Anda mencapai batas kerugian yang telah Anda tetapkan, itulah saatnya untuk mulai memangkas kerugian Anda.

2. Harga Saham Terus Turun

Fundamental saham perusahaan itu, dengan potensi keuntungan yang tinggi, harus dianalisis tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan menghadapi krisis.

Selama masa krisis perusahaan, ketika kinerja menurun dan nilai saham terpengaruh, adalah bijaksana untuk melakukan upaya meminimalkan kerugian dan menghindari kemunduran keuangan lebih lanjut.

Baca juga: Pentingnya capital loss saham

3. Terdapat Kesalahan Saat Membeli Saham

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin membuat kesalahan saat membeli saham. Misalnya, saat Anda terburu-buru melakukan perdagangan saham tanpa melalui proses analisis mendalam.

Dalam situasi di atas, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengurangi kerugian. Apalagi jika nilai saham tersebut cenderung menurun.

4. Ketika Terjadi Koreksi IHSG

Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menjual saham dengan harga diskon saat terjadi koreksi IHSG (Indeks Saham Gabungan). Sebab, saat ini, Anda harus memperhatikan dengan seksama untuk melihat apakah hal itu terus terjadi.

Anda juga perlu mengetahui apa yang menyebabkan mundurnya indeks saham, apakah itu krisis, masalah dalam negeri, kerusuhan atau yang lainnya.

Tips Cara Menentukan Cut Loss!

Tips Cara Menentukan Cut Loss

Cut loss adalah upaya untuk menjual saham yang nilainya mungkin jatuh lebih rendah lagi. Namun, bagaimana Anda tahu bahwa saham yang dipegang investor masih akan turun lebih rendah lagi?

Oleh karena itu, ada tiga metode yang dapat membantu investor menentukan apakah akan mencoba memotong kerugian atau menjual saham tersebut.

1. Berdasarkan Titik Support

Anda dapat mulai menjual saham dengan harga rendah dengan mengidentifikasi titik dukungan. Ketika titik support sudah terkonfirmasi dan harga saham terus turun di bawah titik support tersebut, maka saham tersebut bisa langsung dijual.

Sebaliknya, jika harga saham masih berada di atas titik support, Anda bisa mempertimbangkan untuk menahannya terlebih dahulu.

2. Berdasarkan Harga Beli

Upaya mitigasi kerugian juga dapat diketahui dengan melihat harga beli. Tepatnya dengan menetapkan batas kerugian yang dapat diterima, seperti 5% dari harga beli. Jika kerugian mencapai persentase tersebut, Anda bisa langsung menjual.

Namun, upaya membatasi kerugian berdasarkan harga beli dinilai kurang fleksibel karena dianggap tidak fokus pada prospek pergerakan harga saham dalam jangka panjang.

Baca juga: Pentingnya take profit dan stop loss dalam investasi

3. Berdasarkan Rekomendasi Analis

Investor juga dapat menentukan cara mengurangi kerugian dengan mengecek rekomendasi saham harian analis saham yang dikirim oleh perusahaan sekuritas kepada nasabah atau dilihat di website sekuritas.

Nasihat tersebut biasanya ditulis dengan kata-kata seperti “cut loss if” atau “stop loss”. Meski pada dasarnya sama, Cut loss dilakukan secara manual sedangkan stop loss dilakukan melalui aplikasi perdagangan saham.

Tips Trading Ketika Harga Turun

Penurunan harga saham sebenarnya dapat diidentifikasi, sehingga Anda dapat segera mengambil keputusan menahan atau menghentikan kerugian.

Jika dilakukan dengan benar, strategi cut loss saham adalah salah satu cara untuk menghindari kerugian yang signifikan.

Adapun beberapa ciri harga saham akan turun antara lain:

  • Penurunan harga saham biasanya didahului oleh kenaikan IHSG.
  • Harga saham langsung naik dalam waktu singkat. Kenaikan ini bisa terjadi beberapa kali hingga batas titik resistance tercapai.
  • IHSG dan harga saham lainnya terus naik dalam kurun waktu tertentu, namun terbatas karena sulit naik lebih tinggi.
  • Harga saham mulai turun pada waktu yang tidak terduga.

Cut loss bukanlah kegagalan investasi, juga bukan tindakan yang memalukan.

Kerugian pengurangan persediaan adalah tindakan yang perlu diambil ketika aset tidak memiliki potensi untuk memberikan keuntungan.

Tapi ingat, cut loss bukanlah tindakan yang bisa Anda lakukan saat panik dan takut harga saham turun.

Anda perlu melakukan analisis dengan melihat pergerakan grafik support dan resistance serta mempertimbangkan kondisi keuangan.

Tidak ada salahnya mempertahankan saham jika menurut Anda masih memiliki peluang naik dan prospek bisnis terlihat bagus.

Apakah Cut Loss Adalah Sebuah Kegagalan?

Jadi, apakah itu berarti kegagalan bagi investor untuk menghentikan kerugian? jawabannya negatif. Cut loss dalam berinvestasi atau trading saham adalah salah satu bentuk menderita kerugian.

Dengan menghentikan kerugian maka dana yang dimiliki tidak akan ditahan dan dapat digunakan untuk transaksi saham selanjutnya. Intinya, tidak masalah apakah Anda mengalami kerugian saat ini, asalkan masih ada peluang keuntungan lainnya.

Baca juga: Pentingnya buyback saham

Apa Perbedaan Cut Loss dan Stop Loss?

Baik cut loss dan stop loss adalah aktivitas yang ditujukan untuk membatasi kerugian investasi. Namun perbedaan antara cut loss dan stop loss adalah adanya sistem yaitu cut loss manual dan stop loss otomatis.

Seperti yang sudah dijelaskan tentang apa itu cut loss, cut loss adalah mengurangi kerugian investasi dengan keluar dan menjual saham. Cut loss dilakukan secara manual oleh investor dan trader di platform sekuritas tempat mereka berinvestasi.

Perbedaan antara cut loss dan stop loss adalah stop loss dilakukan secara otomatis. Cut loss biasanya ditetapkan oleh trader di awal transaksi, dan jika harga saham juga jatuh ke angka yang telah ditentukan, harga jual ditentukan.

Contoh kasus cut loss dan stop loss, misalnya Anda membeli saham XYZ seharga Rp 10.000 per saham, kemudian selang beberapa waktu sebelum transaksi ditutup, harga saham turun menjadi Rp 7.000 per saham.

Ketika Anda menghentikan kerugian, Anda akan memutuskan apakah akan menjual saham secara langsung (stock stop loss) atau menahannya berdasarkan prospek dan fundamental perusahaan yang baik.

Sedangkan dalam stop loss, sebelum membeli saham tersebut, Anda menentukan sejak awal melalui sistem/software bahwa jika harga saham yang dibeli kemudian turun menjadi Rp 7.000 per saham, otomatis akan dijual.

Kesimpulan

Dengan memahami konsep cut loss dan mengetahui kapan stop loss ditentukan berdasarkan prospek dan fundamental perusahaan, Anda telah menerapkan strategi manajemen risiko investasi.

Berikut informasi apa itu stock cutting loss dan tips yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya.

Cut loss inventaris adalah salah satu tindakan yang dapat Anda lakukan ketika Anda yakin bahwa nilai suatu aset terus menurun dan Anda berisiko menyebabkan kerugian.

Pengetahuan terkait analisis saham memang sangat penting, terutama bagi investor pemula. Untuk info lebih lanjutnya yuk baca artikel lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *