Cara agar tidak ketinggalan momentum take profit – Sebutan take profit atau ambil untung bukanlah hal baru, terutama bagi para trader. Bagi para trader, istilah ini persis seperti yang mereka tunggu-tunggu.
Sayangnya, banyak trader kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan ini. Ada beberapa pendekatan tertentu yang dapat dilakukan trader agar mereka tidak melewatkan momentum take profit.
Sederhananya, take profit adalah tindakan menghasilkan keuntungan jangka pendek dengan menjual saham. Pengambilan keuntungan dicapai dengan memanfaatkan situasi tertentu.
Banyak trader mengasosiasikan kata “lock” dengan tindakan ini. Kata “lock-in” digunakan karena ketika keuntungan diambil, itu dapat mempengaruhi tren saham individu pada saat yang sama, dan bahkan mempengaruhi tren saham di seluruh pasar.
Oleh karena itu, berinvestasi saham tidak hanya bergantung pada kapan harus membeli saham, tetapi juga kapan harus mengambil keuntungan. Lantas, bagaimana agar momentum keuntungan saham tidak terlewatkan? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.
Cara Agar Tidak Ketinggalan Momentum Take Profit Saham, Investor wajib Tahu !!
Bagi semua investor, khususnya bagi pemula yang beru bermain saham, maka harus tahu bagaimana agar tidak ketinggalan momentum stop profit.
Nah berikut ini kami berikan beberapa tips agar anda bisa untung dan mendapatkan keuntungan yang maksimal, tips cara agar tidak ketinggalan momentum take profit saham yang menguntungkan.
Berikut beberapa tips yang wajib anda ketahui, diantaranya:
1. Target profit sudah tercapai
Sebelum “bermain” dengan saham, sebaiknya memiliki rencana terlebih dahulu atau yang disebut trading plan. Dalam rencana ini, Anda dapat memasukkan target harga jual atau beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham A saat harganya sekitar Rp 5.000. Selain itu, target harga jual Anda juga sekitar Rp 5.500. Pada titik tertentu, Anda membeli saham A seharga $5.000. Tiga bulan kemudian, harga saham A naik menjadi Rp 5.500.
Dalam hal ini, Anda harus tetap berpegang pada rencana perdagangan untuk menjual dalam kisaran harga Rs 5.500 terlepas dari tren pasar di masa depan.
Sayangnya, tidak sedikit trader yang masih “lapar” untuk meraup keuntungan lebih dengan menahan saham tersebut meski sudah mencapai target harga jualnya.
Lebih buruk lagi, beberapa pedagang masih tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah membeli saham. Itulah mengapa penting untuk menentukan target keuntungan Anda.
2. Saham berada di harga puncak
Tidak mudah menebak bahwa harga suatu saham telah mencapai puncak. Namun, beberapa analisis dapat membantu Anda mengambil langkah kecil menuju realisasi. Analisa yang dimaksud adalah kapan suatu saham berpeluang untuk koreksi atau penurunan.
Jika Anda memiliki saham dengan potensi ini, kemungkinan besar saham tersebut akan berada pada harga tertinggi.
Jadi, jika posisi saham Anda seperti ini, maka Anda harus mengambil untung terlebih dahulu. Jika saham tersebut memang mengalami koreksi di kemudian hari, Anda bisa membelinya lagi.
3. Saham sudah naik terlalu tinggi
Di satu sisi, peningkatan saham jelas menyenangkan Anda. Namun di sisi lain, saham individu yang naik terlalu tinggi atau melebihi ekspektasi juga rentan terhadap koreksi. Apalagi jika tingkat pertumbuhannya lebih tinggi dari yang seharusnya.
Untuk mengoptimalkan analisis Anda, Anda dapat melakukan analisis teknis dengan mempelajari pola pembentukan saham. Dengan mempelajari pola-pola ini, Anda dapat menempatkan diri Anda pada posisi yang lebih menguntungkan untuk menghasilkan keuntungan.
4. IHSG sudah naik terlampau tinggi
Umumnya, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang naik atau banyak sentimen negatif, maka ada peluang pullback IHSG.
Jika ini terjadi, Anda bisa menjual saham yang naik tadi. Apalagi jika Anda memiliki saham LQ45.
Mengapa? Pasalnya, sebagian besar saham LQ45 cenderung mengikuti IHSG.
5. Rilis kinerja emiten
Biasanya, trader juga mengambil keuntungan sesaat setelah emiten merilis hasil keuangannya. Salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam kinerja keuangan emiten adalah laba, baik triwulanan maupun tahunan. Laporan pendapatan mendadak dari emiten juga bisa memicu aksi ambil untung.
Misalnya, sebuah perusahaan melaporkan penurunan laba yang tidak terduga. Situasi ini berpotensi memicu aksi ambil untung oleh pemegang saham.
Ini karena pemegang saham mengkhawatirkan kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Kekhawatiran ini telah membawa tekanan psikologis bagi beberapa pemegang saham perusahaan.
6. Kondisi ekonomi nasional memburuk
Take profit tidak hanya dipengaruhi dalam skala kecil dengan sifat yang lebih luas, seperti keadaan perekonomian suatu negara.
Misalnya, pemerintah suatu negara merilis data ekonomi yang menunjukkan tren penurunan di banyak indikator. Misalnya, jumlah utang nasional telah tumbuh secara substansial.
Hal-hal tersebut juga akan memberikan tekanan psikologis bagi sebagian pemegang saham, sehingga mereka memutuskan untuk mengambil keuntungan.
Selain keadaan ekonomi suatu negara, keadaan ekonomi global juga dapat mempengaruhi keputusan profitabilitas. Industri pariwisata global, misalnya, sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Kondisi tersebut dapat mendorong pemegang saham pariwisata untuk membuat keputusan yang menguntungkan.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kelas saham itu sendiri. Saham yang bersifat siklis, seperti perusahaan yang pendapatannya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro dan siklus bisnis. Saham yang diklasifikasikan sebagai siklus termasuk konstruksi, real estat, dan pertambangan.
Selain itu, ada beberapa saham yang tergolong defensif. Ini berarti bahwa pemilik emiten dari saham ini akan lebih memilih untuk terus memberikan dividen yang konsisten dan pendapatan tetap kepada pemegang saham, terlepas dari keadaan pasar saham secara keseluruhan.
Apabila Anda mempunyai saham defensif, profit taking bukanlah prioritas. Oleh karena itu, penting juga bagi trader untuk meneliti profil keuangan emiten dalam beberapa tahun terakhir. Tinjauan keuangan emiten dapat ditemukan dalam laporan tahunan.
Laporan tahunan biasanya mencakup beberapa tahun riwayat pembagian dividen. Jika emiten tidak membagikan dividen pada tahun tertentu, faktor dibaliknya biasanya disebutkan.
3 Tips Teknikal untuk Take Profit yang Wajib diketahui!
Salah satu cara yang benar-benar sering dilupakan oleh para trader adalah bagaimana menentukan take profit Anda. Ini sering terjadi karena tiga pola pikir berikut:
- Pikirkan posisi masuk perdagangan adalah segalanya.
- Ketika margin call dihasilkan dari pengabaian stop, akhirnya memungkinkan trader untuk hanya fokus pada stop.
- Frustasi melihat floating loss bisa membuat trader bersemangat untuk menutup posisi mereka saat mengalami kerugian.
Seorang trader tidak akan pernah bisa untung tanpa mengetahui cara menentukan take profit. Ini adalah topik yang sangat penting dalam perdagangan. Berikut ini adalah metode teknikal take profit yang dibagi menjadi tiga kategori.
1. Menentukan Target dengan Limit Order
Cara tercepat menentukan take profit adalah dengan langsung menentukan target harga melalui limit order. Jadi bagaimana kita menentukan harga target untuk memaksimalkan keuntungan? Ada 5 metode teknis yang mampu digunakan buat memastikan take profit.
- Chart pattern target projection
- Fibonacci extension
- Past swing pivots
- Price channel projection
- Time target
2. Trailing Stop Loss
Ada beberapa trader yang suka melihat float mereka selalu bergerak untung. Biasanya, mereka masih memastikan keuntungan mengambang dengan trailing stop.
Fungsi dari metode ini adalah mengunci profit melalui stop loss, dan membiarkan floating profit terus bergerak hingga harga menyentuh stop loss.
Namun, menggunakan trailing stop cukup rumit. Jika Anda menempatkan trailing stop terlalu dekat dengan entri Anda, Anda berisiko sering kehilangan uang.
Demikian juga, jika Anda melangkah terlalu jauh, Anda berisiko kehilangan sebagian besar potensi keuntungan Anda. Di bawah ini adalah beberapa metode teknis terbaik yang dapat digunakan untuk menentukan take profit menggunakan trailing stop.
- Parabolic SAR
- Chandelier stop
- New Trading signal
3. Ongoing Price Action
Menetapkan stop loss guna mengunci profit sambil menanti harga mencapai target memungkinkan trader merasa aman jika harga pasar berubah arah kapan saja.
- Reversal signal
- Climatic move
Manakah Cara Take Profit Terbaik?
Di antara berbagai cara pemilihan take profit di atas, mana yang terbaik? Jawabannya tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi untuk menentukan.
1. Gaya Trading (Tren atau Range)
Mulailah dengan mengidentifikasi gaya trading yang ingin Anda kuasai. Jika Anda ingin menggunakan gaya trading berbasis tren dan membiarkan floating profit bertahan, gunakan metode trailing stop.
Untuk gaya trading scalping range, identifikasi target take profit karena trailing stop untuk gaya ini dapat menyebabkan potensi keuntungan yang tidak konsisten.
2. Batasan Waktu Trading
Pengaturan batas waktu transaksi juga menjadi kunci keberhasilan transaksi. Target take profit ini menguntungkan bagi day trader karena interval waktu setiap sesi trading dapat dijadikan acuan untuk menentukan potensi profit.
Namun bagi trader yang tidak dibatasi oleh waktu, lebih disarankan menggunakan trailing stop loss.
3. Tidak Ada Take Profit Sempurna
Berusaha mencari cara untuk menentukan take profit yang sempurna hanya akan merugikan trader. Harus diakui bahwa tidak ada kondisi yang sempurna untuk membuka posisi dan mengambil keuntungan di pasar. Trading tidak perlu sempurna, tapi butuh konsistensi profit.
Nah, itu dia cara agar tidak ketinggalan momentum take profit yang wajib diketahui oleh semua para kalangan pemain trader saham.
Untuk anda yang ingin lebih tahu banyak hal tentang dunia investasi saham, yuk ikuti update terbaru dari kami dengan sering mengunjungi situs kami.
Sekian semoga bermanfaat, Terima Kasih!